Monday, September 8, 2008

Nice Weekend

Jumat sore :

Pulang tenggo! yes yes yes... (padahal tiap hari juga tenggo), jemput istri dulu, mampir ke mertua buat makan bareng, setelah pulang agak malam aku mulai rutinitas favorite: Tidur. huammmmm...

Aku bermimpi punya harta berlimpah dan uang milyaran, itu hanya dengan bikin blog nggak bermutu seperti ini (kalo dimimpi semua sah), tiba tiba semua uang hilang dalam kegelapan, yang ada hanya suara istriku yang cemas, mas...! mas...! mati lampu!, aduh PLN kenapa dikau begitu teganya mengganggu tidurku, dengan merambat laksana lintah terkena garam aku mencari garam eh lilin... merambat pelan, tiba2 aku tersandung sesuatu, setengah membungkuk aku langsung cepat2 berdiri, DUG...!!! tiba tiba dunia serasa berputar, jidatku kejedut salah satu pinggiran tembok yang tidak tahu diri, ini tembok nggak tau apa kalo sedang mati lampu... sakitnya ada dua tempat, jidat dan hati....

Akhirnya berhasil juga menyalakan semua lilin demi anak istri tersayang, bersamaan dengan lilin terakhir kunyalakan, hidup juga listrik dari PLN, aaahhhhh.... aku tidak boleh kalah, kuturunkan meteran listrik.... rasakan kau PLN tidak dapat pemasukan dari rumahku....

Sabtu :

Coba liat liat sale Lee Cooper di Fatmawati, ternyata terlambat, yg kami temui hanya jeans2 kecil nomor 25, topi2 aneh, kancut cutbray, BH lengan panjang, nggak bermutu....

Minggu Jam 2 pagi:

Aku sekeluarga ikut mertua membeli kue di pasar senen, lewat di Sabang kami mampir di salah satu resto buat sahur, kami disambut dengan sekawanan remaja dan remaji gaul dengan outfit yg bikin serrrr... entah darimana mereka (mungkin nggak ya habis ngaji dengan DJ Riri), ada pemandangan menarik sambil kita menunggu makanan ada sepasang remaja yg nggak berhenti ambung ambungan diatas motor, mungkin mereka nggak punya uang buat checkin, kita positif thinking ajalah, acara makan dikotori dengan pelayanan yang tidak professional sampai makanan yang lain habis ibu mertuaku belum mendapat makanannya, walau akhirnya makanan keluar setelah suaminya bertanya sopan dengan gaya khas tentara mendapat mata2 musuh.....

Minggu Siang :

Rasa kantuk yang Amat Sangat (nama aslinya Muhammad Sangat, tapi biasa dipanggil Amat) menderaku yang belum tidur dari pagi, tapi tugas memanggil today is family day, jalan2 nengok Sumarecon Mall Serpong, ternyata lumayan juga, penempatan store2 yang tepat membuat nyaman untuk window shoping.

Minggu Sore :

Kantukku belum terbalaskan, tapi ada acara berbuka puasa yang harus kujalani, ini karena aku yang meminta pertolongan dengan sang empu pemilik rumah untuk mendownload film dari handycamku, ternyata ia juga tidak memiliki alat yang kucari, project download film gagal.....

Setelah Ibadah Maghrib kami berbuka bersama, berkumpul di meja makan oval kami mengelilingi makanan, pesertanya lumayan banyak aku sampai tidak dapat bangku meja makan, dengan enteng aku menarik bangku plastik tanpa lengan yang biasa dipakai tukang bakso, acara makan yang menyenangkan, sampai tiba2 timbul bunyi KRAK... diikuti dengan hilangnya aku dari meja makan dan mendarat dikolong... bangku yang ku duduki patah.. begitu juga dengan mukaku.... pecah dengan rasa malu yang amat sangat (ada Amat lagi)......

Monday, September 1, 2008

Game

Razan keponakan 3 tahun yang sangat ingin mengikuti semua urusan, merajuk ke aku yang lagi menginstall printer baru di notebook mertuaku.

Razan: Pak de! Razan mau maen game!
Aku: Aduh pakde lagi kerja nanti kalo selesai baru Razan maen ya?!
Razan: Pak de! tapi razan mau maennya sekarang
Aku: Emang razan udah bisa maen game?
Razan: Udah
Aku: Mau maen game apa sih?
Razan: GAME OVER!
Aku: Ahhhhhh..... (loncat dari lantai 2)

Tuesday, August 5, 2008

Asimilasi

Ini tahun kedua keluarga Bapak pindah dari panasnya gurun sahara Tanjung Priok ke dinginnya switzerland Bojong Gede Bogor (kayak pernah aja kesana), Bojong Gede sebagai daerah pinggiran jakarta notabene menjadi salah satu tempat pelarian (terpinggirnya) masyarakat asli Jakarta (Betawi, Red).

Sebagai keluarga Jawa asli (ada stiker hologram di punggung bukti keaslian), keluarga bapak harus berbaur dan masuk kedalam sosialisasi masyarakat sekitar, tapi kadang pemaksaan bahasa bisa menjadi asimilasi yang tidak sempurna, inilah salah satu contoh percakapannya :

Kakak: "kite enakan sambil nongkrong makan cemilan ye?"
Adik: "ya ude kite beli aje Martabak Bangke"
Me: "HAH... jangan lupa sekalian Acar Belatung"

Friday, July 25, 2008

Ayat Ayat Centong

Aku punya seorang pembantu rumah tangga, dia baru menyelesaikan membaca Ayat Ayat Cinta, lalu dia bilang ke istriku "Bu kalo boleh saya mau menonton filmnya ayat2 cinta", saat itu film AAC sudah lewat tayang, sebagai bentuk apresiasi akhirnya kami mengusahakan membelinya, dititipkanlah pembelian VCD ke aku.

Dengan sedikit menahan idealis kalo aku nggak bakal membeli VCD Film Indonesia bajakan, akupun mencari di emperan kantor (maaf ya mas Hanung, suatu saat aku akan jadi produsermu deh...), formatnya VCD jadi dapat 2 disk dengan harga 14 ribu rupiah.

Malamnya setelah meyakinkan kalau semua kerjaan beres kami menonton bersama film tersebut, Disk A mulai berjalan, aku dan istriku yang sebenarnya sudah menonton tetap ikut terbawa suasana jalan cerita dan Acting Fedi Tuwir sama Rianti Carport, di pertengahan cerita kami diganggu dengan harus mengganti disk berikutnya.

Aku mulai menggantinya, dibuka dengan setting interior rumah modern khas jakarta, kamera bergerak ke arah pemeran pria, tubuh gempal dengan wajah bulat jenaka, aku seperti mengenalinya... ternyata... "Unang Sedang Membawa Centong".
Pembajak edan ngopy film kok setengah setengah......

Monday, July 21, 2008

Loneliness

Loneliness, akhirnya aku tertarik untuk membahas sepenggal kata yang menjadi header blog ini, loneliness atau kesepian atau kesunyian, kira kira begitulah kalo diterjemahkan oleh orang yang masih belajar bahasa inggris ini.

Seorang wanita yang bekerja di luar daerah merasa kesepian karena dia jauh dari keluarganya, jauh dari komunitasnya jauh dari teman2nya, seorang wanita yang menjomblo merasa kesepian karena mengharapkan pasangan hidupnya, pangerannya, seorang suami merasa kesepian karena dia lagi berantem sama sang istri, seorang wanita berkeluarga merasa kesepian karena dia merasa sang suami tidaklah sesuai dengan keinginannya, seorang pria merasa kesepian karena malam ini tidak ada teman untuk tidur.

Kesepian itu sangat susah disdeskripsikan, kira kira seperti ini, dada rasanya sesak, gelisah, mikirnya hal hal yang melankolis, maunya denger lagu2 kelasnya Ebiet G Ade dan Rinto Harahap. Kesepian itu sendiri dekat dengan yang namanya kesendirian walaupun tidak selalu, pernah nggak merasa kesepian ditengah pasar? atau mall, kesepian itu juga tidak terkait dengan waktu bisa kapan saja terjadi, walau kesannya negatif kadang kita memerlukan kondisi kesepian. misalnya waktu buang hajat, sangat tidak menyenangkan kalau kita melakukannya beramai ramai walaupun dalam suasana gembira

Lalu dimana kesepian itu berada, disini didalam hati, kesepian itu ada didalam pikiran kita, kita sendiri yang menciptakan kesepian, kitalah yang memulai kita juga yang harus mengakhiri (kok agak2 teringat lagu dangdut ya!?...).

Bagaimana cara mengatasinya, yang paling baik adalah mendapatkan apa yang kita inginkan, seorang pacar akan menjadi obat yang manjur bagi para jomblo, atau memahami pasangan pun bisa menjadi penawar bagi kesepian, tapi kalau belum bisa terlaksana bersabarlah, atau mungkin bisa dipakai jurus yang menjadi closing dari header blog ini "There is some memory that can make us smile" cobalah menggali memory2 menyenangkan yang membuat kita tersenyum.

Tapi ada satu hal yang bisa mengatasi semua bentuk kesepian, hal yang aku bersumpah akan terus ku kejar, yaitu mendekatkan diri kepada sang Pemilik dunia ini.

Untuk istri dan anakku kalian adalah rumah, aku akan selalu merasa pulang dimanapun kalian berkumpul.

Thursday, July 10, 2008

Uji Ketahanan Burung

Sedikit warning bagi para pembaca wanita karena postingan kali ini lebih kearah konsumsi para pria, walaupun sah sah saja bagi para wanita yang tertarik membacanya.

Saya yakin 100% semua orang pernah ngerjain orang, mulai dari permainan kata kata sampai menjurus kearah fisik, posting ini bercerita tentang salah satu jenis ngerjain orang yang berbentuk fisik kalo tidak mau dibilang penyiksaan.

Dimulai dari kami sesama pelajar SMA yang sedang melancong ke Jogja. Sebagai pelajar pelajar yang jauh dari predikat borju, kami menyewa 1 kamar penginapan di belakang Sarkem untuk...... 10 orang, 1 dipan keras, dinding2 triplex, tidak menyurutkan kegembiraan kami, tapi kesulitan mulai terasa ketika malam tiba.

Waktu sudah menunjukan jam 2 malam (para ahli masih berdebat apakah jam 2 bisa dibilang malam atau pagi), saatnya tidur, 4 orang tergeletak diatas tempat tidur, 2 orang tidur dilantai, 1 orang diatas meja, 1 orang menclok di jendela, kakek sudah tua... (maaf), tinggal 2 orang misuh misuh termasuk saya, dengan perasaan dongkol dan iri kami memandang teman2 diatas tempat tidur, muka puas nyaman terlihat di muka mereka, tiba tiba paras temanku berubah, bibirnya tersenyum licik memandang ke botol di jendela, botol Parem Kocok bekas teman yang keseleo (bagi yang tidak mengerti parem kocok bisa browsing di wikipedia).

Keusilan dimulai, temanku secara perlahan membuka resleting celana salah seorang yang tidur didipan, dengan hati hati mulai meneteskan cairan kental parem kocok ke "tonggak dasar pembangunan" milik teman yang tertidur, kemudian tanpa terasa menutup kembali celananya, kami kemudian menunggu reaksi yang terjadi, teman yang tertidur tiba tiba bangun mengangkat punggungnya, matanya melotot ke depan, tapi kemudian kembali memeramkan mata dan merebahkan tubuhnya, belum sempat menyentuh kasur tiba tiba ia meloncat dengan muka merah berlari keluar sambil memegangi bagian "depan"nya, sempat jatuh karena dahinya terantuk atas pintu yang rendah, tapi sepertinya ia sudah tidak peduli, yang dicarinya cuma satu .....AIR

Akhirnya setelah cukup lama merendam pusaka miliknya ia kembali kekamar, "Biadab, Kuda Nil, Ceret Bocor" seribu satu kata kata indah keluar dengan lancar kemudian ia merebut botol yang dipegang temanku, matanya memandang kesekeliling tersenyum persis yang dilakukan temanku sebelumnya, "gw nggak boleh sendiri yang lain harus ngerasain", begitulah satu persatu semua merasakan malam uji ketahanan burung, akhirnya tidak ada yang mau tidur sampai pagi.

Hal usil ini berlanjut hingga aku kuliah, pernah kami ngerjain teman yang sedang menginap dikos kosan, padahal air kamar mandi sedang tidak ada, dengan sabar temanku menuangkan air sisa aqua setetes demi setetes sambil meringis.

Ada pula teman yang tidak terbangun ketika dikerjain, entah karena memang burungnya kuat atau memang tidurnya yang kuat, kami akhirnya mengganti parem dengan .... Koyo Cabe.

Entah apa yang terjadi dengan para burung dari hasil reaksi kimia ini, apakah menjadi kuat? atau jadi lemah? atau mungkin terjadi mutasi sehingga bercabang? (hiiiiiii......), hanya orang yang mengalami yang bisa menjawab.

Satu kata yang bisa melukiskan perbuatan ini.
"Boy and girls please dont try this at home"

Monday, July 7, 2008

Dia yang kukenang

Aku masih berduka......
Masih terbayang cantiknya wajahmu
Tubuhmu yang mungil tapi ideal membuat iri yang melihat
Kulitmu hitam manis, halus terasa di wajahku

Aku masih ingat....
Protes protes tentang suaramu yang parau, tidak membuat kau mundur
selalu berada disisiku dalam setiap waktu
Kita belum lama mengenal, tapi kau sudah menjadi bagian dari sejarahku

Ahh.. sekarang aku tidak bisa melihatmu lagi
Semoga kau bahagia ditempatmu yang baru
Maafkan aku sobat yang tidak bisa menjagamu
Maafkan aku para sahabat yang telah mengenalkanmu kepadaku
Maafkan aku para sahabat yang telah mengecewakan amanahmu

Mengenang HP Huawei Esia yang hilang di Dunia Fantasi
Aku bahkan masih belum ingat nomormu...
Friend maafin ya.............

Wednesday, July 2, 2008

CEPIRIT

Permintaan maaf sebesar besarnya karena saya membahas sesuatu yang yang masuk kedalam ranah yang tampaknya menjijikan, tetapi hal ini demi pengetahuan dan kemajuan teknologi (apa coba hubungannya)

Cepirit, siapa yang tak kenal dia, beberapa menyebutnya kecepirit atau kacapirit, keadaan ini bisa dialami semua orang tanpa memandang batasan status sosial, baik pemulung maupun presiden, dan tanpa memandang batasan umur, bayi, remaja, dewasa atau orang tua, bahkan ketika bayi sebagian besar dari proses pembuangan makanan kita dilakukan dengan proses yang namanya cepirit.

Apa sih sebenarnya cepirit?
Cepirit adalah peristiwa keluarnya kotoran kita tanpa bisa di kontrol, biasanya didahului dengan penyakit yang namanya mencret, cepirit dan mencret adalah soulmate, sangat susah dipisahkan.

Kenapa bisa kita terkena cepirit? Ada beberapa sebab, diantaranya, faktor makanan yang tidak benar, faktor psikologi yang tertekan, faktor cuaca, atau memang sekedar hobi.

Saya teringat peristiwa dimasa kecil dimana saya mendapat kehormatan untuk menjadi duta sekolah untuk perlombaan melukis, malam sebelum perlombaan dengan rakusnya saya menyantap rujak dengan sambel setan (keluarga mana sih yang tega ngasih makan rujak malam2), paginya saya mulai merasakan perut melilit dan di daerah bawah terasa panas basah (iuugghhhh), setelah sempat beberapa kali kebelakang saya berangkat dengan teman teman ke Pasar Seni Ancol, ternyata kami harus menunggu cukup lama karena adanya salah informasi, kami lalu memutuskan untuk jalan berkeliling.

Tibalah penderitaan saya dimulai, perut mulai melilit, sekujur tubuh berkeringat tapi hawa terasa dingin, bulu bulu tegak berdiri (beberapa bulu belum keluar karena masih kecil), terasa panas dibagian bawah, ulu hati tertusuk menyesakan, otak yang sudah tumpul mulai berpikir "Gawat Dia akan keluar", tanpa berpikir saya langsung bertindak, di depan kali Ancol saya langsung membuka celana, mengarahkan bokong kearah jl Martadinata, dengan tidak mengindahkan teriakan teman, saya langsung jongkok dan menutup muka (lebih baik pantat yang terlihat daripada muka, ini prinsip hidup). ternyata saya masih dilindungi, si Dia tidak jadi keluar, dengan semangat 45 saya menutup celana dan berlari mencari toilet, cukup lama mencari walau akhirnya bertemu ,saya sudah tidak tahan lagi, pintu saya dobrak, celana saya buka, tinggal celana dalam.... dan ahhhhhh terlambat.... (selanjutnya terlalu sadis untuk diceritakan)

Ada juga cerita jaman SMA dimana salah seorang teman, sebut saja Febrian Widyanto (nama sebenarnya, biar malu), melempar celana ke atap sekolah setelah dicuci akibat cepirit, setiap pagi hari selama 2 tahun kami harus masuk sekolah dengan memandang segitiga hasil cepirit dengan merk crocodile.

Ada lagi cerita romantis dimana salah seorang teman akhirnya jadian dengan incerannya, karena sang cewek suatu ketika merasa iba melihat temanku dengan muka pucat dan keringatan, dengan mesra sang cewek menyeka keringat dari dahi temanku yang disangka sakit parah, padahal saat itu sang cowok sedang menahan cepirit.

Itulah sedikit cerita dari para CEPIRITER (para penderita cepirit, Red)

Bagi anda yang menyadari sebagai penderita cepirit dan ingin sembuh, Jakarta telah mempunyai Rumah Sakit Kusus Ketergantungan Cepirit (RSKC), anda bisa mendaftarkan diri disana, dan bagi anda para politikus saatnya memikirkan membuat Partai Cepirit Indonesia (PCI) karena saya yakin akan memenangkan pemilu 2009 karena banyaknya masa yang satu visi.

Sebagai penutup saya akan mengutip kalimat bijak dari salah seorang cendikiawan kita, Almarhum Kasino dari Warkop.
"Kecepatan yang paling cepat adalah cepirit, karena belum sempat dipikir sudah basah"

Friday, June 27, 2008

Eyang Tondo

Sedikit intermezzo aku setelah menikah mempunyai ritual dengan istri sebelum berangkat kemanapun akan pergi, sun kiri sun kanan sun dahi dan sun bib... (sensor), hal ini dilakukan terus menerus sehingga menjadi gerakan yang sudah terprogram untuk dilakukan.

Kalau mau ditarik garis keturunan, Eyang Tondo adalah adik dari almarhum ibu dari Mama Istriku (njrit ribet banget), alias aka atawa Eyang Tondo adalah Tante dari mertuaku. Sosok wanita jawa asli (kebayang nggak ada jawa palsu), tutur katanya lemah lembut, sangat keibuan, usianya sekitar 75 an, dengan rambut memakai konde, agak sedikit gemuk dengan tatapan mata yang teduh dan sayu.

Peristiwa dimulai sebelum aku menikah, sebagai calon menantu yang sedang menjajakan diri (cari muka), aku bersedia ketika diminta untuk menjemput Eyang Tondo di bandara, datanglah aku dengan orang tua pacar (kan belum nikah), di Bandara kami tidak menunggu lama sebelum akhirnya pesawat mendarat, keluarga istriku adalah keluarga yang memegang adat istiadat jawa yang kuat sangat memegang toto kromo, kontras dengan aku yang lahir di keluarga yang sangat modern (kalo nggak mau dibilang cuek).

Tibalah Eyang Tondo dengan selamat dengan langkah yang anggun dia tersenyum kepada kami dimulailah ritual yang pada saat itu agak aneh buat aku, cium tangan cium pipi kiri cium pipi kanan. Satu satu mulai kami digilir mulai dari Papa, Mama, Pacarku... tibalah saatku, cium tangan, tiba tiba aku lupa dia cium kiri dulu atau kanan dulu, yang terjadi membuat kami kagok, aku menoleh ke kiri sedang ia ke kanan, akhirnya aku batalkan, aku menoleh ke kanan, ternyata ia menoleh kekiri, kami sama sama mencoba membatalkan lagi, tapi karena sudah terlanjur maju yang terjadi adalah kami berciuman bibir..... dongggggg!!!!

Akhirnya waktu berjalan aku menikah dengan istriku dan punya anak. Hingga tibalah suatu waktu dimana ada acara dirumah mertuaku, Eyang Tondo hadir disana, seperti biasa dengan keanggunan putri keraton beliau duduk, kali ini aku tidak boleh berbuat kesalahan, aku salami tangannya, dia cium pipi kiri kemudian kanan, tiba tiba dia menunduk aku yang sudah terbiasa dengan istriku dengan spontan mencium dahinya....... AKKKKKHHHHH !!!!!!!

Wednesday, June 25, 2008

SETAN NENEK

Pengalaman yang terjadi di masa kecil

Kadang ada pasar malam yang digelar di kompleks perumahan kami, sangat menggembirakan karena banyak permainan yang digelar, ada Tong Setan, Bianglala (tidak sedasyat yang didufan sih), ada tukang obat, dan yg paling menarik bagi aku adalah Rumah Hantu.

Janjianlah kami beberapa orang pelajar smp yang polos polos untuk mengunjungi rumah hantu, dengan membayar 100 rupiah kami masuk ke rumah hantu dengan hati yang berdebar debar, suasananya agak gelap, terbuat dari full solid wood, didinding depan diperlihatkan lukisan berbagai macam jenis hantu hantu Indonesia, pocong, kuntilanak, tuyul, jerangkong (tengkorak, red), tidak terlihat adanya hantu hantu manca negara seperti drakula dan gremlin.

Kami masuk melalui tangga kayu sempit cukup untuk satu orang, berjejer rapi berbaris satu satu aku teman teman dan beberapa pengunjung lain, kami disambut dengan suasana temaram, beberapa spotlight redup menambah suasana angker, aku menghirup bau yang membuat bulu kudukku langsung berdiri, bau menyan rupanya, didalam diset jalan setapak yang dikiri kanannya terdapat kamar kamar.

Hantu pertama yang aku lihat adalah pocong, berdiri malas disudut sebuah kamr sambil bergerak membuat lompatan lompatan kecil (takut jatuh mungkin), aku yang mengharap akan ketakutan sedikit kecewa, tidak seseram yang aku bayangkan, begitu juga dikamar kamar berikutnya tidak ada rasa takut melihat setan setan yang membuat gerakan aneh, sebalnya ada setan yang minta uang "dek cepek dong buat beli rokok!". mulailah ada nada komplain dari beberapa pengunjung "huh nggak seru ya".

Rupanya hal ini dilihat management pengelola, mereka tampaknya harus membuat gebrakan, di sebuah sudut terdapat tangga turun, kemungkinan diatas ada kantor pengelola, kami melewatinya sambil melihat keatas, tibalah giliranku melewatinya, tiba tiba ada seorang nenek nenek asli tanpa makeup, mengenakan daster seadanya turun dari sana, kedua tangannya terangkat sedada dengan jari jari menunjuk kebawah, matanya melotot kemudian dia bersuara nyaring KIKIKIKIKIK, kaget bukan kepalang aku dibuatnya, darahku berdesir, aku berteriak sekeras kerasnya "SETAAANNN NENEEEEKKKK!!!!!", semua yang didepan spontan menoleh kebelakang tanpa dikomando kami berlarian kalang kabut, nenek nenek itu mengejar, tidak ada satu pun kamar kamar hantu yang kami liat lagi, secepat cepatnya ingin keluar.

Masalah terjadi dipintu keluar, untuk kesana kami harus melewati tangga naik dan agak sempit, terjadilah antrian, kami berdesak desakan saling dorong mendorong, aku yang merasa paling belakang sangat ketakutan, aku mendengar nenek nenek itu semakin mendekat dengan suara yang mendirikan bulu roma, KIK.. KIK.. KIK.. KIK,.. tidak tahan aku yang sudah menempel dengan salah seorang pengunjung spontan menggigit bahu orang tersebut, HIH, orang itu langsung kaget dan berteriak TOLOOOONGGG!!!, tidak berani melihat kebelakang, dengan kekuatan extra antrian terdorong keluar, aku akhirnya bisa juga keluar dengan selamat.

Di perjalanan pulang aku dan teman2 masih membicarakan peristiwa yang mendebarkan tersebut, kami berpapasan dengan romboongan lain salah satunya adalah orang yang kugigit, mukanya pucat, sambil memegangi bahunya dia bicara dengan temannya, "GILA GW DIGIGIT SAMA SETAN NENEK".

Let the combat begin

Belum pernah tertarik sebelumnya untuk membuat blog, tapi penasaran juga sih..!
So here we go.......