Sedikit warning bagi para pembaca wanita karena postingan kali ini lebih kearah konsumsi para pria, walaupun sah sah saja bagi para wanita yang tertarik membacanya.
Saya yakin 100% semua orang pernah ngerjain orang, mulai dari permainan kata kata sampai menjurus kearah fisik, posting ini bercerita tentang salah satu jenis ngerjain orang yang berbentuk fisik kalo tidak mau dibilang penyiksaan.
Dimulai dari kami sesama pelajar SMA yang sedang melancong ke Jogja. Sebagai pelajar pelajar yang jauh dari predikat borju, kami menyewa 1 kamar penginapan di belakang Sarkem untuk...... 10 orang, 1 dipan keras, dinding2 triplex, tidak menyurutkan kegembiraan kami, tapi kesulitan mulai terasa ketika malam tiba.
Waktu sudah menunjukan jam 2 malam (para ahli masih berdebat apakah jam 2 bisa dibilang malam atau pagi), saatnya tidur, 4 orang tergeletak diatas tempat tidur, 2 orang tidur dilantai, 1 orang diatas meja, 1 orang menclok di jendela, kakek sudah tua... (maaf), tinggal 2 orang misuh misuh termasuk saya, dengan perasaan dongkol dan iri kami memandang teman2 diatas tempat tidur, muka puas nyaman terlihat di muka mereka, tiba tiba paras temanku berubah, bibirnya tersenyum licik memandang ke botol di jendela, botol Parem Kocok bekas teman yang keseleo (bagi yang tidak mengerti parem kocok bisa browsing di wikipedia).
Keusilan dimulai, temanku secara perlahan membuka resleting celana salah seorang yang tidur didipan, dengan hati hati mulai meneteskan cairan kental parem kocok ke "tonggak dasar pembangunan" milik teman yang tertidur, kemudian tanpa terasa menutup kembali celananya, kami kemudian menunggu reaksi yang terjadi, teman yang tertidur tiba tiba bangun mengangkat punggungnya, matanya melotot ke depan, tapi kemudian kembali memeramkan mata dan merebahkan tubuhnya, belum sempat menyentuh kasur tiba tiba ia meloncat dengan muka merah berlari keluar sambil memegangi bagian "depan"nya, sempat jatuh karena dahinya terantuk atas pintu yang rendah, tapi sepertinya ia sudah tidak peduli, yang dicarinya cuma satu .....AIR
Akhirnya setelah cukup lama merendam pusaka miliknya ia kembali kekamar, "Biadab, Kuda Nil, Ceret Bocor" seribu satu kata kata indah keluar dengan lancar kemudian ia merebut botol yang dipegang temanku, matanya memandang kesekeliling tersenyum persis yang dilakukan temanku sebelumnya, "gw nggak boleh sendiri yang lain harus ngerasain", begitulah satu persatu semua merasakan malam uji ketahanan burung, akhirnya tidak ada yang mau tidur sampai pagi.
Hal usil ini berlanjut hingga aku kuliah, pernah kami ngerjain teman yang sedang menginap dikos kosan, padahal air kamar mandi sedang tidak ada, dengan sabar temanku menuangkan air sisa aqua setetes demi setetes sambil meringis.
Ada pula teman yang tidak terbangun ketika dikerjain, entah karena memang burungnya kuat atau memang tidurnya yang kuat, kami akhirnya mengganti parem dengan .... Koyo Cabe.
Entah apa yang terjadi dengan para burung dari hasil reaksi kimia ini, apakah menjadi kuat? atau jadi lemah? atau mungkin terjadi mutasi sehingga bercabang? (hiiiiiii......), hanya orang yang mengalami yang bisa menjawab.
Satu kata yang bisa melukiskan perbuatan ini.
"Boy and girls please dont try this at home"
Saya yakin 100% semua orang pernah ngerjain orang, mulai dari permainan kata kata sampai menjurus kearah fisik, posting ini bercerita tentang salah satu jenis ngerjain orang yang berbentuk fisik kalo tidak mau dibilang penyiksaan.
Dimulai dari kami sesama pelajar SMA yang sedang melancong ke Jogja. Sebagai pelajar pelajar yang jauh dari predikat borju, kami menyewa 1 kamar penginapan di belakang Sarkem untuk...... 10 orang, 1 dipan keras, dinding2 triplex, tidak menyurutkan kegembiraan kami, tapi kesulitan mulai terasa ketika malam tiba.
Waktu sudah menunjukan jam 2 malam (para ahli masih berdebat apakah jam 2 bisa dibilang malam atau pagi), saatnya tidur, 4 orang tergeletak diatas tempat tidur, 2 orang tidur dilantai, 1 orang diatas meja, 1 orang menclok di jendela, kakek sudah tua... (maaf), tinggal 2 orang misuh misuh termasuk saya, dengan perasaan dongkol dan iri kami memandang teman2 diatas tempat tidur, muka puas nyaman terlihat di muka mereka, tiba tiba paras temanku berubah, bibirnya tersenyum licik memandang ke botol di jendela, botol Parem Kocok bekas teman yang keseleo (bagi yang tidak mengerti parem kocok bisa browsing di wikipedia).
Keusilan dimulai, temanku secara perlahan membuka resleting celana salah seorang yang tidur didipan, dengan hati hati mulai meneteskan cairan kental parem kocok ke "tonggak dasar pembangunan" milik teman yang tertidur, kemudian tanpa terasa menutup kembali celananya, kami kemudian menunggu reaksi yang terjadi, teman yang tertidur tiba tiba bangun mengangkat punggungnya, matanya melotot ke depan, tapi kemudian kembali memeramkan mata dan merebahkan tubuhnya, belum sempat menyentuh kasur tiba tiba ia meloncat dengan muka merah berlari keluar sambil memegangi bagian "depan"nya, sempat jatuh karena dahinya terantuk atas pintu yang rendah, tapi sepertinya ia sudah tidak peduli, yang dicarinya cuma satu .....AIR
Akhirnya setelah cukup lama merendam pusaka miliknya ia kembali kekamar, "Biadab, Kuda Nil, Ceret Bocor" seribu satu kata kata indah keluar dengan lancar kemudian ia merebut botol yang dipegang temanku, matanya memandang kesekeliling tersenyum persis yang dilakukan temanku sebelumnya, "gw nggak boleh sendiri yang lain harus ngerasain", begitulah satu persatu semua merasakan malam uji ketahanan burung, akhirnya tidak ada yang mau tidur sampai pagi.
Hal usil ini berlanjut hingga aku kuliah, pernah kami ngerjain teman yang sedang menginap dikos kosan, padahal air kamar mandi sedang tidak ada, dengan sabar temanku menuangkan air sisa aqua setetes demi setetes sambil meringis.
Ada pula teman yang tidak terbangun ketika dikerjain, entah karena memang burungnya kuat atau memang tidurnya yang kuat, kami akhirnya mengganti parem dengan .... Koyo Cabe.
Entah apa yang terjadi dengan para burung dari hasil reaksi kimia ini, apakah menjadi kuat? atau jadi lemah? atau mungkin terjadi mutasi sehingga bercabang? (hiiiiiii......), hanya orang yang mengalami yang bisa menjawab.
Satu kata yang bisa melukiskan perbuatan ini.
"Boy and girls please dont try this at home"