Friday, June 27, 2008

Eyang Tondo

Sedikit intermezzo aku setelah menikah mempunyai ritual dengan istri sebelum berangkat kemanapun akan pergi, sun kiri sun kanan sun dahi dan sun bib... (sensor), hal ini dilakukan terus menerus sehingga menjadi gerakan yang sudah terprogram untuk dilakukan.

Kalau mau ditarik garis keturunan, Eyang Tondo adalah adik dari almarhum ibu dari Mama Istriku (njrit ribet banget), alias aka atawa Eyang Tondo adalah Tante dari mertuaku. Sosok wanita jawa asli (kebayang nggak ada jawa palsu), tutur katanya lemah lembut, sangat keibuan, usianya sekitar 75 an, dengan rambut memakai konde, agak sedikit gemuk dengan tatapan mata yang teduh dan sayu.

Peristiwa dimulai sebelum aku menikah, sebagai calon menantu yang sedang menjajakan diri (cari muka), aku bersedia ketika diminta untuk menjemput Eyang Tondo di bandara, datanglah aku dengan orang tua pacar (kan belum nikah), di Bandara kami tidak menunggu lama sebelum akhirnya pesawat mendarat, keluarga istriku adalah keluarga yang memegang adat istiadat jawa yang kuat sangat memegang toto kromo, kontras dengan aku yang lahir di keluarga yang sangat modern (kalo nggak mau dibilang cuek).

Tibalah Eyang Tondo dengan selamat dengan langkah yang anggun dia tersenyum kepada kami dimulailah ritual yang pada saat itu agak aneh buat aku, cium tangan cium pipi kiri cium pipi kanan. Satu satu mulai kami digilir mulai dari Papa, Mama, Pacarku... tibalah saatku, cium tangan, tiba tiba aku lupa dia cium kiri dulu atau kanan dulu, yang terjadi membuat kami kagok, aku menoleh ke kiri sedang ia ke kanan, akhirnya aku batalkan, aku menoleh ke kanan, ternyata ia menoleh kekiri, kami sama sama mencoba membatalkan lagi, tapi karena sudah terlanjur maju yang terjadi adalah kami berciuman bibir..... dongggggg!!!!

Akhirnya waktu berjalan aku menikah dengan istriku dan punya anak. Hingga tibalah suatu waktu dimana ada acara dirumah mertuaku, Eyang Tondo hadir disana, seperti biasa dengan keanggunan putri keraton beliau duduk, kali ini aku tidak boleh berbuat kesalahan, aku salami tangannya, dia cium pipi kiri kemudian kanan, tiba tiba dia menunduk aku yang sudah terbiasa dengan istriku dengan spontan mencium dahinya....... AKKKKKHHHHH !!!!!!!

Wednesday, June 25, 2008

SETAN NENEK

Pengalaman yang terjadi di masa kecil

Kadang ada pasar malam yang digelar di kompleks perumahan kami, sangat menggembirakan karena banyak permainan yang digelar, ada Tong Setan, Bianglala (tidak sedasyat yang didufan sih), ada tukang obat, dan yg paling menarik bagi aku adalah Rumah Hantu.

Janjianlah kami beberapa orang pelajar smp yang polos polos untuk mengunjungi rumah hantu, dengan membayar 100 rupiah kami masuk ke rumah hantu dengan hati yang berdebar debar, suasananya agak gelap, terbuat dari full solid wood, didinding depan diperlihatkan lukisan berbagai macam jenis hantu hantu Indonesia, pocong, kuntilanak, tuyul, jerangkong (tengkorak, red), tidak terlihat adanya hantu hantu manca negara seperti drakula dan gremlin.

Kami masuk melalui tangga kayu sempit cukup untuk satu orang, berjejer rapi berbaris satu satu aku teman teman dan beberapa pengunjung lain, kami disambut dengan suasana temaram, beberapa spotlight redup menambah suasana angker, aku menghirup bau yang membuat bulu kudukku langsung berdiri, bau menyan rupanya, didalam diset jalan setapak yang dikiri kanannya terdapat kamar kamar.

Hantu pertama yang aku lihat adalah pocong, berdiri malas disudut sebuah kamr sambil bergerak membuat lompatan lompatan kecil (takut jatuh mungkin), aku yang mengharap akan ketakutan sedikit kecewa, tidak seseram yang aku bayangkan, begitu juga dikamar kamar berikutnya tidak ada rasa takut melihat setan setan yang membuat gerakan aneh, sebalnya ada setan yang minta uang "dek cepek dong buat beli rokok!". mulailah ada nada komplain dari beberapa pengunjung "huh nggak seru ya".

Rupanya hal ini dilihat management pengelola, mereka tampaknya harus membuat gebrakan, di sebuah sudut terdapat tangga turun, kemungkinan diatas ada kantor pengelola, kami melewatinya sambil melihat keatas, tibalah giliranku melewatinya, tiba tiba ada seorang nenek nenek asli tanpa makeup, mengenakan daster seadanya turun dari sana, kedua tangannya terangkat sedada dengan jari jari menunjuk kebawah, matanya melotot kemudian dia bersuara nyaring KIKIKIKIKIK, kaget bukan kepalang aku dibuatnya, darahku berdesir, aku berteriak sekeras kerasnya "SETAAANNN NENEEEEKKKK!!!!!", semua yang didepan spontan menoleh kebelakang tanpa dikomando kami berlarian kalang kabut, nenek nenek itu mengejar, tidak ada satu pun kamar kamar hantu yang kami liat lagi, secepat cepatnya ingin keluar.

Masalah terjadi dipintu keluar, untuk kesana kami harus melewati tangga naik dan agak sempit, terjadilah antrian, kami berdesak desakan saling dorong mendorong, aku yang merasa paling belakang sangat ketakutan, aku mendengar nenek nenek itu semakin mendekat dengan suara yang mendirikan bulu roma, KIK.. KIK.. KIK.. KIK,.. tidak tahan aku yang sudah menempel dengan salah seorang pengunjung spontan menggigit bahu orang tersebut, HIH, orang itu langsung kaget dan berteriak TOLOOOONGGG!!!, tidak berani melihat kebelakang, dengan kekuatan extra antrian terdorong keluar, aku akhirnya bisa juga keluar dengan selamat.

Di perjalanan pulang aku dan teman2 masih membicarakan peristiwa yang mendebarkan tersebut, kami berpapasan dengan romboongan lain salah satunya adalah orang yang kugigit, mukanya pucat, sambil memegangi bahunya dia bicara dengan temannya, "GILA GW DIGIGIT SAMA SETAN NENEK".

Let the combat begin

Belum pernah tertarik sebelumnya untuk membuat blog, tapi penasaran juga sih..!
So here we go.......